Pemekaran Muna Barat Tertunda Lagi

   RINDU PERUBAHAN BERHARAP PEMBANGUNAN MENANTI KESEJAHTERAAN..!!@

Pemekaran Muna Barat Tertunda Lagi, Ini Alasannya

JAKARTA, Beritakendari.com-Langkah pemekaran calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Muna Barat yang diharapkan bisa diputuskan hari ini, Selasa (18/6) akhirnya harus tertunda lagi. Pasalnya, Panja Komisi II DPR RI  meminta bukti konkrit pelunasan sisa kewajiban hibah Kabupaten Muna kepada Kabupaten Buton Utara senilai Rp. 3 Miliar yang menjadi syarat untuk memekarkan wilayah tersebut. Komisi II tidak bergeming kendati Gubernur Sultra, Nur Alam, Bupati Muna LM. Baharuddin dan pimpinan DPRD Muna memberikan pernyataan menggaransi akan melunasi kewajiban itu pada APBD-P Muna 2013 mendatang.
“Komisi II membutuhkan kuitansi bukti setoran kas pelunasan hibah oleh kabupaten induk kepada  Butur. Masyarakat dan pemerintah harus menyelesaikan persoalan yang diamanatkan Undang-Undang No. 14 tahun 2007 Pasal 16 ayat 1,” kata Katua Komisi II, Agun Gunanjar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Panitia Kerja,  Dirjen Otoda dan pemerintah Provinsi Sultra, Selasa (18/6).
Pelunasan kewajiban tersebut kata Agun, harus diselesaikan paling lambat 13 Juli 2013 sebelum penutupan masa sidang Komisi II DPR.
Diketahui, Pemerintah Muna sebelumnya telah melunasi kewajiban hibahnya ke Butur dalam beberapa tahapan. Tercatat, dalam APBD  2007 sebesar Rp. 1 Miliar,  2012 sebesar Rp. 3 Miliar dan 2013 sebesar Rp. 3 Miliar. Sisanya akan dianggarakan dalam APBD P 2013 mendatang.
Selain itu, Agun juga meminta Pemerintah Kabupaten Muna dan Pemprov Sultra untuk memprioritaskan satu diantara Muna Barat atau Kota Raha untuk diusulkan menjadi calon DOB. Panja berpendapat, kondisi  keuangan negara untuk melahirkan sekaligus dua DOB dianggap tidak mampu.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sultra Nur Alam, mengisyaratkan lebih memilih Muna Barat dibanding memekarkan Kota Raha. “Kalau Kota Raha itu statusnya menaikan, sementara Muna Barat artinya membentuk satu kabupaten baru,” ujar Nur Alam. (MR)

LIHAT SURGA DI MUNA MUNAKU SAYANG