Sabtu, 21 Desember 2013

LAHONTOHE MEMBANGUN

Kini menghadapi pergantian tahun 2013 menuju 2014, desa Laghontghe atau yang dulu disebut desa Lahontohe sedang melakukan pembenahan desa dari segi pembangunan fisik dengan baik, dimana hampir semua jalan atau lorong desa kini mulai dilakukan pengerasan, deker-deker mulai di kerja dan irigasipun mulai di lakukan perbaikan dan pembenahan yang serius, harapan besar lahir dari masyarakat desa lahontohe, agar semua upaya ini, bukan akhir dari sebua pembenahan desa melainkan awal untuk membena desa dengan baik. lahontohe sebagai sentral ekonomi di

wakuru sangat penting melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya berkepanjangan demi mendukung kemajuan desa lahontohe.
Desa Lahontohe, kini benar- benar melakukan tindakan yang baik, Bencana banjir yang selalu menghantui masyarakat desa lahontohe, kini memandang air banjir jika di manfaatkan dengan benar maka akan menjadi poin-poin penting yang insya allah nantinya di harapkan bisa menjadi koin-koin yang berlimpa di desa lahontohe. Misalnya proses perbaikan irigasi di upayakan bisa sebagai sumber air yang baik pagi persawahan di desa laghontghe dan bisa mengatasi banjir yang sering melanda desa yang sedang berbena ini.
desa lahontohe di bawa pemerintahan kepala desa LA ODE RIDALI, memang dan harus di akui sangat mengalami kemajuan yang cepat dan baik, malaupun tidak di mungkiri masi banyak Tugas-tugas dan pekerjaan selanjutnya di harapkan dapat berjalan baik. Kemajuan desa lahontohe tidak terlepas dari kerja sama aparat dan masyarakat desa yang di dukung oleh pemuda-pemuda dan pelajar serta mahasiswa desa lahontohe itu sendiri, yang selalu berpikir dan bertindak demi kemajuan desa lahontohe

Selasa, 17 Desember 2013

KABUPATEN MUNA DAN POTENSI PARIWISATA MENJANJIKAN

Muna sebuah kabupaten yang sangat indah, keanekaragaman dan kenyamanannya kita berada di kabupaten muna, membuat sisi positif sendiri di dalam masyarakat muna dan pihak-pihak yang mengunjungi muna
bercermin dari bali, sebagai daerah yang maju dengan hanya mengandalkan objek wisatanya begitu juga dengan raja empat, wakatobi, maka kabupaten muna juga bisa maju dengan memanfaatkan objek wisatanya. Muna suda saatnya berpikir bagaimana memanfaatkan rahmat alam dari Allah untuk kesejahteraan kabupaten muna. Kita sebagai masyarakat muna seharusnya mari bersama-sama mengandengkan tangan dan berbuat positif untuk ikut aktif mengenalkan sisi positif muna di mata dunia, jangan terlalu kita tergantung dan berharap kepada pemerintah daerah muna. tidak harus menunggu pemerintah muna kita juga bisa, ayoo lakukan dari hal yang paling kecil..!! untuk melihat muna dan potensi alam pariwisatanx ayoo Klik disini OBYEK WISATA DI KABUPATEN MUNA semoga ada makna positif..

AYOOO BERKUNJUNG KE KABUPATEN MUNA PROVINSI SULTRA...

Minggu, 15 Desember 2013

KUMPULAN LAGU TERBARU

kesetiaanmu
KAPUSULI KADEA
DI WAKURU
MAAFKAN AKU

Lagu ciptaan serta lagu yang di nyanyikan anak-anak lahontohe dengan musik sederhana dan suara kejujuran hati
sebelum anda mengkil link di bawa ini yg anda harus tau, ketika link yang anda masuki suda terbuka maka yang nampak adalah MEDIA FIRE ..untuk meliat lagunya klik di sebela kiri folder yang tertulis FILE lalu cari musik...ayooo download semuanya... biar seru masuk linknya sekarang..!!
kumpulan lagu gratis dari lahontohe 

HANYA BUAT HIBURAN ..!!!

Hidup Ini Sandiwara, Bukan Belaka!




Dari kecil kita mendengar hidup ini sandiwara tetapi karena – mungkin – ditambah embel-embel “belaka” akhirnya konotasi yang melekat terkesan hidup ini main-main, apalagi terkadang masih ditambah di depannya kata “hanyalah”. Lengkaplah kesan main-main itu. Padahal sandiwara adalah exhibisi permainan (the game) yang berbeda dengan main-main. Permainan memiliki konsekuensi penilaian kalah dan menang. Konsekuensi itu juga melahirkan dampak psikologis bagi pemain dan bentuk penerimaan di tingkat penonton. Kalau permainan dapat dimenangkan  maka akan membuat pemain (baca: kita) merasa puas (satisfied) dan membuat penonton  memberi reward. Sebaliknya jika kalah maka pemain merasa kecewa (dissapointed) dan penonton tidak punya alasan riil untuk memberi reward. Tidak hanya itu saja, bahkan kekalahan itu sering menghabiskan waktu, energi, dan perhatian kita untuk membuat “pembelaan-diri” dengan segala cara agar penonton tidak mengecam kekalahan.
Bagian paling  mendasar agar kualitas permainan (sandiwara) membuat kita satisfied adalah memahami naskah sebelum memahami peta geografi panggung dan demografi penonton. Seorang pemain yang tidak memahami naskah sandiwara akan membuat space panggung lebih besar dari space pikirannya. Kalau dipaksakan main maka akan membuat banyak peristiwa panggung yang tidak terpikirkan (missing-link) atau mudah terkena penyakit demam panggung. Kalau hal ini terjadi maka bentuk pembelaan-diri apapun di hadapan penonton tidak bermanfaat untuk menangkis peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.
Kiasan diatas mewakili gambaran yang terjadi di seluruh wilayah hidup kita. Seorang pemimpin perusahaan yang tidak memahami naskah akan membuat  dirinya mudah kecolongan/kebobolan yang tidak jarang justru berakhir dengan kebangkrutan. Seorang sopir yang space fisik mobil lebih besar dari space pikirannya akan membuat ia tidak tahu ke mana mobil harus diarahkan dan kalau tetap menjalankannya juga maka akan gampang terjadi kecelakaan. Demikian juga dengan diri kita. Bedanya, kita adalah pemain sekaligus penyusun naskah. Karena kitalah yang  (mestinya) tahu peta panggung internal dan eksternal sekaligus lingkungan khalayak penonton.

Naskah  

Pendekatan membuat naskah skenario dalam konteks organisasi telah dikenal bertahun-tahun dengan sebutan ‘strategic thinking’ dan telah  dibuktikan dapat menghasilkan banyak manfaat  bagi organisasi yang menggunakannya, terutama sekali pemahaman peta (naskah) dari mana memulai (konteks sejarah), di mana sekarang dan kemana harus melangkah. Model berpikir strategis ini bertumpu pada lima kriteria, yaitu: organization, observation, driving force, view, dan ideal position (dalam: Strategic management thinking:  Women business center, Dallas TX, 1997).  Kalau kriteria itu kita olah menjadi model kemasan yang mungkin untuk diterapkan dalam skala mikro (organisasi personal) yaitu diri kita, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.
Organisasi


Naskah hidup harus disusun berdasarkan pertimbangan, pengetahuan dan pemahaman tentang siapa  orang-orang yang akan terlibat mendukung agar menjadi tontonan sandiwara yang memuaskan diri kita dan menarik buat penonton. Kalau tidak terjadi nota kesepahaman psikologis  antara kita dengan sejumlah orang yang kita ajak bermitra, akibatnya permainan sandiwara mengecewakan semua pihak.
Dukungan bisa kita ciptakan dari  real networking (mitra/rekanan) , kelompok master mind (sahabat/teman), relationship (keluarga). Bentuk dukungan yang kita butuhkan bisa berupa kontribusi riil  (material) dan kontribusi mental (mental support). Idealnya, kita membutuhkan kedua hal itu. Kalau kita membutuhkan uang tetapi mendatangi sosok yang punya keterbatasan uang juga, maka judul akhirnya problem plus problem.  Dalam rumah tangga sangat perlu dilakukan kebiasaan saling mendukung dan ketergantungan antgara satu dengan yang lain. Seorang suami mungkin memerlukan kontribusi mental dari istri dalam menjalankan tugas sebagai kepala keluarga, anak membutuhkan kontribusi dari orangtua, dsb. Dukungan tidak dapat diperoleh dengan gratis tetapi – meminjam istilah Covey – perlu dibentuk kebiasaan   kesalingbergantungan; saling mendukung.

2.
Observasi 


Naskah hidup seyogyanga disusun berdasarkan pemetaan mental dan observasi lapangan untuk mengurangi gap antara hal apa yang masih konseptual dan hal apa yang merupakan faktual.  Agar hasil observasi lebih akurat dan representative, maka para ahli di bidang model berpikir strategis menawarkan kiat “Airplane thinking” yaitu sebuah kiat di mana kita memposisikan diri berada di atas pesawat mental. Dengan posisi di atas akan membuat penglihatan kita lebih luas dan menjangkau seluruh wilayah yang ada di bumi (panggung realitas). Pesan bijak bilang, orang yang tidak dapat memahami persoalan dari wilayah strategis (baca: spektrum yang lebih luas) akan membuat dirinya hanya berputar-putar di sekeliling problem dan sulit menyusun prioritas (fokus pengembangan).
Tangga pesawat mental akan memudahkan kita merasakan adanya keterkaitan antar objek, membuat kesimpulan menyeluruh, dan mudah membedakan sekian alternative yang ada. Sebaliknya dalam posisi mental di bawah akan membuat penglihatan kita terbatas pada ruangan yang sempit sehingga mudah mengalami stuck dan tidak tahu alternative. Bisa jadi, naskah yang disusun dengan keterbatasan observasi tidak dapat menjabarkan konteks pembahasan  yang lebih luas. Kalau meminjam istilah yang dipakai anak ABG (anak baru gede), orang yang "kuper" (kurang pergaulan) membuat dunia yang  sangat luas ini menjadi sekecil daun kelor.

3.
Sudut Pandang


Naskah hidup sebaiknya disusun tidak selamanya berdasarkan format pandangan lama tetapi harus mendapat sentuhan “different way of thinking”. Dalam teori berpikir strategis, ada empat sudut pandang yang perlu dipertimbangan untuk membentuk skenario yaitu sudut pandang atas lingkungan, marketplace, proyek, dan ukuran proyek. Sudut pandang itu dibutuhkan dalam rangka mengidentifikasi hasil yang diinginkan (outcome), identifikasi elemen kritis, dan mengukur tingkat kesesuaian antara ide dan tindakan
Untuk memperjelas, sudut pandang ini dapat kita kaitkan dengan ungkapan lama bahwa setiap manusia memperoleh “penghidupan” dengan cara menjalani bisnis penjualan (business of selling). Siapa pun dan apapun kita tidak akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan - yang kebetulan masih di tangan orang lain - kecuali ada yang kita jual kepada mereka. Agar barang kita laku, maka tidak semestinya kita menjual apapun kepada siapapun dan kapanpun dengan cara apapaun. Profesi yang dipilih para nabi sarat dengan sudut pandang yang matang atas keempat faktor di atas, di mana mereka umumnya memilih profesi bidang pertanian, kelautan, atau industri  tekstil . Tak terkecuali Inul kalau tidak boyong ke Jakarta demi “menjual” goyang ngebornya kemungkinan besar tidak seheboh seperti sekarang ini. 

4.
Sumber Kekuatan


Dalam teori berpikir strategis, sumber kekuatan dapat dipetakan menjadi sumber kekuatan kualitatif (cth: visi, keyakinan berprinsip, tujuan hidup), sumber kekuatan produktif (cth: misi dan fungsi), dan sumber kekuatan kuantitatif (cth: pengalaman, pencapaian prestasi, dll). Peta sumber kekuatan teoritis itu dapat kita jadikan acuan bahwa naskah hidup yang kita rumuskan sebaiknya jangan membabi-buta tetapi sarat dengan perhitungan matang atas faktor kekuatan pemicu, pendorong, dan penopang.  Naskah hidup harus mampu menjelaskan:


·         Visi (tujuan jangka panjang antara 8 sampai 25 tahun mendatang)
·         Definisi Tujuan (manajemen keinginan)
·         Prinsip hidup (keyakinan totalitas dan tidak menerima kompromi)
·         Rumusan Implementasi sesuai dengan kapabilitas saat ini dan berdasarkan kemampuan riil menurut apa yang telah kita alami dan telah kita capai
Kasarnya, jangan sampai asal-asalan terjun payung nekat tanpa menggunakan parasut cadangan, karena hidup ini bukan main-main.

5.
Destinasi Dinamis


Posisi ideal  dalam berpikir strategis menggambarkan keadaan hidup tertentu yang akan kita nikmati apabila seluruh kandungan naskah ini dapat diterjemahkan sesuai rencana mencakup respon penonton, keunggulan yang bakal kita miliki, dan peluang yang kita raih. Pendek kata, posisi ideal adalah wilayah untuk mengekspresikan energi visualisasi kreatif di mana kita akan terinspirasi untuk meraihnya. Tanpa sentuhan ‘khayalan’ mungkin kandungan naskah menjadi hambar dan penonton pun tidak tertarik. Kita bisa menarik pelajaran dani kesuksesan film Titanic. Awalnya cerita itu adalah besi besar bernama kapal yang tenggelam di dasar laut tetapi oleh penulis naskah yang kreatif disulap menjadi sebuah tragedi yang diiringi dengan petualangan cinta antara dua kasta yang menarik sehingga membuat penonton histeris dan ketagihan.
Dalam kaitannya dengan diri kita, naskah hidup perlu disusun tidak semata-mata berdasarkan “apa adanya” tetapi perlu melibatkan khayalan ‘‘apa yang semestinya” terjadi atau harus terinspirasi dengan cita-cita murni sebagaimana saat masih bayi.  Seperti kata orang, tidak selamanya orang gagal itu karena cita-cita hidup yang lebih besar dari kemampuan tetapi seringkali cita-cita yang (dibikin) berstandar rendah dan tidak tercapai seratus persen”. Jadi, posisi ideal bukanlah destinasi akhir tetapi titik proses di mana akhir adalah awal untuk memulai. 

Karakter Permainan 

Penguasaan isi naskah yang dibuat secara orisinil dan didasarkan pada pendekatan model berpikir strategis akan menghasilkan kualitas karakter permainan sebagai berikut:

1.    Menciptakan dialog (kerja sama) yang hidup, dinamis dan komunikatif yang didasarkan atas pemahaman peranan dirinya dan orang lain (supportive people). Dialog yang hidup itu merupakan cermin dari negosiasi dalam berbagai transaksi kepentingan hidup.
2.    Memiliki penguasaan panggung yang lebih akurat sehingga ketika mendadak terjadi kegagapan, orang yang telah menguasai naskah gampang menyusun improvisasi panggung.
3.    Memiliki penampilan yang menarik karena memiliki otoritas mental untuk berkreasi secara kreatif dan berinovasi, sehingga tidak membuat bosan atau monoton.
4.    Memiliki pemahaman bagaimana “menempatkan diri” di atas panggung yang tidak berposisi kontradiktif dengan pemain lain atau apalagi membelakangi penonton. Meminjam istilah Musashi, pemahaman demikian dinamakan “ordered flexibility” yang menggambarkan watak air berbentuk tanpa egoisme bentuk.
5.    Memiliki semangat permainan yang tinggi karena terdorong oleh cita-citanya. Semangat ini pada gilirannya akan menciptakan daya tarik terhadap penonton sehingga mereka menjadi bersemangat.

Belajar  dari karakter para pemain yang sukses, umumnya  mereka memiliki karakteristik yang sama yaitu: penguasaan naskah, penguasaan panggung dan penguasaan emosi penonton. Bagi penonton pemain itulah “the world”. Kiasan ini bisa membuat kesimpulan serupa kalau kita belajar dari kehidupan orang sukses bukan saja dari effect tindakannya tetapi dari isi pikiran dan karakter bertindak. Ciri khas yang umumnya sama adalah mereka menguasa dirinya (personal mastery), menguasai bidangnya (life focus mastery) dan menguasai reaksi lingkungan. Contohnya: menurut cerita para orang tua, kalau Pak Karno lagi berpidato, para petani di Jawa Timur rela membawa radionya ke sawah karena tidak ingin kehilangan apa yang akan disampaikan Soekarno.
Memang tidak semua orang punya panggung dan jumlah penonton sebesar dan sebanyak Soekarno, tetapi prinsipnya semua orang punya tugas mendesain naskah hidupnya, punya tugas menguasai pangung, dan punya tugas menguasai reaksi penonton yang umumnya hanya berkisar kecaman dan pujaan. Kalau tidak dapat menguasai reaksi penonton, atau dengan kata lain apabila anda mengukur sukses hanya sebatas pujaan dan kritik, maka kegelisahan anda tidak akan pernah berakhir. Reaksi adalah effect dari aksi menguasai naskah. Semoga menjadi bahan menyusun naskah hidup anda.(jp)  

Sabtu, 14 Desember 2013

KONDOM BUKAN SOLUSI

INDONESIA MULAI GALAU...!! kampaye HIV /AIDS dengan membagi-bagikan kondom adalah bentuk terorisme moral yang disusun dan di rencanakan seperti membungkus racun dengan kulit permen, sehingga kelihatanya baik ternya menghancurkan..

MEMBAGI-BAGIKAN KONDOM DIJALAN ADALAH BENTUK ATAU UPAYA PERUSAKAN YANG NYATA. kondom dibagi kepada orang tanpa mempertimbangkan danpak besar yang mungkin terjadi atau di bisa di bilang pelegalan sex bebas di bumi yang berpancasila dan berbudaya serta beragama ini.
bayangkan jika ada dua remaja di jalan dengan status hubungan pacaran lalu mereka di beri 2 bungkun kondom, mereka mengambilnya lalu diperjalanan dia tanya ke cwnya untuk apa ni kondom, si cwo juga bilang untuk apa yaa.." lalu cerita makin panjang sampai dengan mencobanya...!yang pada awalnya mereka tidak niat..!

jika memang mau mengatasi HIV/AIDS COBALAH DENGAN CARA YANG LEBIH BIJAK, BERMORAL DAN BERAGAMA. misalnya Menutup dan memberi hukuman jelas kepada penjaja sex dan pembeli sex dengan cara yang bijak misalnya di hukum seperti hukum di ace, lalu di haramkan pakian mini masuk dan di produksi di indonesia. di wajibkan wanita muslim menutup auratnya.. insya allah perlindungan moral di negeri ini akan datang dari tuhan...!!!

pekan kondom nasional adalah program ke blablasan dan bukti bahwa pemerintah hari ini dalam keadaan binggung.. jika anda mau menyelesaikan masala, maka kembalila kepada kitap pemberi petunjuk yang benar yaitu AL qur'an...INSYA ALLAH DENGAN MENGHARAMKAN DAN MELARANG SECARA RESMI pengunaan, penjualan, memproduksi, barang pemicu maksiat, seperti pakian mini wanita, dan minuman keras, serta membubarkan prostitusi dengan serius maka insya allah negeri indonesia akan menuju indonesia yang bebas dari hal kekerasan terhadao wanita dan isu sosial negatif lainya serta indonesia jauh dari HIV/AIDS...!!!

ingat masi ada orang di luar sana yg malu ke apotik untuk tanyakan kondom sehingga dia tidak punya dan tidak berani mencoba yang senono karena dia tidak memiliki alat pendukung seperti kondom yang anda bagi-bagikan secara gratis. pekan kondom nasional adalah gerakan teroris moral baru bangsa ini....

LUCUNYA NEGERIKU.. POLISI BERJILBAB TIDAK DI HARUSKAN NAMUN PEKAN KONDOM NASIONAL DI BENARKAN..!!!

MENUNGU CINTA



Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab
Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan
Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian
Mereka yang mencintai menyebutnya takdir

Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik
Akan memberi kesusahan untuk menguji kita
Kadang Ia pun melukai hati supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam

Jika kita kehilangan cinta maka pasti ada alasan di baliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti

Namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu
Ia telah siap memberi yang lebih baik

Mengapa menunggu?
Karena kita tidak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa
Karena kita tidak ingin sembrono
Karena kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, dan tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu



Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu
Jika ingin dicintai,
belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya..., lebih baik menunggu orang yang kita inginkan ketimbang memilih apa yang ada.

Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.

Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius

Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama
Dan penantian kita tidaklah sia-sia
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal [
iman, keberanian, dan pengharapan-penantian] menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan

Pada akhirnya...
Tuhan dalam segala hikmat-Nya meminta kita
menunggu karena alasan yang penting.

Jangan pernah bosan menunggu untuk
menemukan CINTA yang kau mau!!

Jumat, 13 Desember 2013

SEJARAH DESA LAHONTOHE

DESA LAHONTOHE KINI MENJADI DESA LAGHONTOGHE
SEJARAH PERJALAN DESA LAHONTOHE 



Nama lahontohe sebenarnya telah ada sejak struktur pemerintahan di Kab. Muna berbentuk kerajaan, pada awalnya desa lahontohe yang pada saat itu masi bernama kampong lahontohe berpusat di sebelah utara wilaya pesisir  kab. Muna yaitu di desa oempu sekarang atau walengkabola.  Pd saat itu kampong lahontohe karena memeliki karakteristik tersendiri maka oleh kerajaan muna, lahontohe diberikan hak keistimewaan untuk mengurus dirinya sendiri dlam otonomi khusus. Sehingga pada saat itu lahontohe memeliki struktur pemerintahaan layaknya sebua kerajaan di karenakan kepala kampong yg memerintah pada saat itu adalah juga saudara dari sultan buton (Murhum) yaitu lade maguntara.  Seiring perkembangan jaman dengan beralihnya tata pemerintahan yang pola perkembanganya mulai dari masa penjajahan kemudian berganti kemasa penjajahan jepang kemudian setelah Indonesia merdeka dan memasuki orde lama, kampong lahontohe masi eksis dengan tata pemerintahannya.

Ketika terjadi pergeseran dari orde lama memasuki masa orde baru, seiring itu pula kampong lahontohe mulai berbena. Sehingga pada tahun 1966 – 1967 ketika ada program pemerintah yang dinamakan resettlement desa, maka penduduk kampung lahontohe  melakukan migrasi kedesa danagoa yang saat ini telah berganti nama menjadi kelurahan danagoa.
Sebagai akibat dari terjadinya migrasi besar-besaran oleh masyarakat, kampong lahontohe maka sejak saat itu kampong tersebut namanya di hapus dan berganti nama menjadi desa danagoa yang saat itu di jabat oleh Bapak Abdulla B.
Seiring berjalannya waktu maka desa danagoa terus berbena dan pada tahun 1976 atas prakarsa dari beberapa toko masyarakat yang melakukan rembuk untuk melakukan pemekaran desa danagoa. Saat itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya desa lahontohe.
Nama desa lahontohe diambil untuk tetap mengabadikan nama kampong lahontohe yang merupakan kampung leluhur bagi masyarakat desa danagoa. Sehingga pada tahun 1976 tersebut juga lahirlah surat keputusan bupati Muna yang menetapkan desa Danagoa dimekarkan menjadi dua yaitu desa danagoa sebagai desa induk dan desa lahontohe sebagai desa pemekaran sampai sekarang sekaligus pada saat itu juga dilantik pejabat kepala desa pertama yaitu LM. Rasyid.
Desa lahontohe membuktikan kemandiriannya dengan sangat cepat membangun sumber daya manusia yang cerdas dan intelektual serta pembangunan fisik yang begitu maju di Kota Wakuru kecamatan Tongkuno Kab Muna.
Pada tahun 2013 tanggal 2 maret di masa pemerintahan kepala desa la ode ridali desa lahontohe kembali berganti nama menjadi desa Laghontoghe atas surat keputusan bupati muna saat ini.
Demografi lahontohe
Lahontohe memili luas kurang lebih +12Km2
Terbagi atas dua dusun yaitu dusun 1 Lamorende dan dusun 2 tembeua.
Lahontohe berbatasan dengan
Sebelah utara Kel. Danagoa kecamatan Tongkuni
Sebelah Selatan Desa Lianosa kecamatan tongsel
Sebelah barat Desa Oelongko kec. Bone
Timur dengan desa matano oe  kecamatan tongkuno

Sejarah Pemerintahan desa Lahontohe/Laghontghe
1.      1967 – 1976 dijabat oleh H. Abdullah B.
2.      1976 – 1993 dijabat oleh Kopka. LM. RASYID (TNI)
3.      1933 – 1999 Dijabat oleh Serma LA TARISI (TNI)
4.      1999 – 2000 DiJabat  Oleh L. ANDIGALA (pelaksana)
5.      2000- 2003 Dijabat oleh Drs. Rohani Hasan ( digulingkan Oleh rakyat hanya menjabat 3 tahun)
6.      2003 – 2004 dijabat oleh Zainal abiding (sebagai Pelaksana kepala desa sementara)
7.      2004 – 2009 dijabat oleh La Ode ridali
8.      2009 – sekarang di jabat oleh la ode ridali insya allah sampai dengan 2016 dalam periodeke duanya.

Visi  desa lahontohe / laghontoghe
“SEHATI” Sejahterah , Harmonis, Tangguh, Inspiratif


WAJIB KLIK DI SINI