Rabu, 20 Februari 2013

HPSL LAHIR SEBAGAI TANGAN PELAYAN RAKYAT

LAHONTOHE
 LOGO HPSL 
makna logo :
1. PADI & KAPAS bermakna kesejateraan untuk semua
2. Angka 1 berarti satu tujuan dan satu perbuatan untuk 1 hal yang positif di dunia sosial
3. tangan bersalaman artinya damai, merakyat, sepaham akan kebenaran
4. bulatan lonjong artinya berusaha mampu mendekati dunia dengan tidandakat bulat yang diusahakn sempurnah
5. bintang artinya akan menjadi hal indah, penerang untuk semua kalangan
6. kuning kematangan
7. biru kekokohan berpikir
8. garuda menjadi kiblat bergerak dan bertindak agar selalu menjadikan pancasila sebagai filter pergerakan HPSL
kegiatan pertama yang dilakukan oleh pemuda
HPSL yaitu penggalangan dana untuk KORBAN GUNUNG MERAPI...!!!
 ARTI PEMUDA bagi HPSL adalah sekumpulan manusia positif yang mau bergerak tanpa pambri demi pembaharuan dan kesejateraan yang merata adil dan makmur di setiap sisi-sisi kehidupan manusia.




arti Kata PEMIMPIN menurut ketua HPSL pertama La Ode Bulangkamoni (PEMIMPIN ITU adalah seseorang yang mampu mematikan dan meniadakan dirinya untuk tanggung jawab dan amanah yang di bepercayakan padanya) kata mematikan atau meniadakan ketika di konfirmasi dia berkata bahwa artinya itu dia harus mampu menaru kepentingan untuk masyarakat jauh di atas kepentingan pribadinya.

HPSL mungkin kelihatanya kecil tapi kami harap HPSL Dapat berbuat banyak hal untuk kegiatan-kegiatan positif di muka bumi ini.

upsss untuk lebih jauh mengenai HPSL nanti qta sambung lagi yaaaa....!! maklum blog ini baru dan kami akan buat dia indah pada waktunya...makasi anda suda bersedia membacanya...!!!

FOTO KEPALA DESA LAHONTOHE DALAM PERIODE KE 2 DIA MEMIMPIN ..!!! LA ODE RIDALI PERNA MENJABAT SEKERTARIS DESA MATANO OE 2 TAHUN KEPALA DESA MATANO OE 2 PERIODE DAN KEMBALI MEMIMPIN DESA LAHONTOHE SELAMA 2 PERIODE ...!!! BIJAK, SEDERHANA, IKLAS, BERTANGGUNG JAWAB. PRPFESIONAL...!! SEMOGA MASI BANYAK SOSOK2 PEMIMPIN SEPERTINYA AMIN...!!!! 

la ode ridali kepala desa lahontohe
http://refsp.data.kemdikbud.go.id/ref_data/tabs.php?npsn=60726417

DESA LAHONTOHE Kecamatan Tongkuno MENJADI SENTRA PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK

  Desa Lahontohe Kecamatan Tongkuno akhir-akhir ini menjadi perhatian semua pihak. Mulai masyarakat kecil, petani, peternak, pedagang. Pemerintah mulai dari Pemerintah  Kecamatan, SKPD terkait Tingkat Kabupaten bahkan Pemerintah Pusat (Ditjen PMD Kemendagri) berkunjung di desa ini.  Bukan saja unsur Pemerintah, Pimpinan dan Anggota  DPRD Kab. Muna, Tim Bank Dunia, NJO LSM OWT Indonesia, kalangan Akademisi bahkan  Tim Cida Kanada dan Tim Danida Denkmark : dua  Negara Donor Green Program. Kesan menaruh perhatian meninjau aktifitas masyarakat Desa lahontohe dalam upaya perbaikan dan penyadaran lingkungan dan upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dengan pemanfaatan sumber daya dan kearifan lokal.  Salah satu proram unggulan dewasa ini bagaimana Desa Lahontohe menjadi Sentra Pengolahan Pupuk Organik baik pupuk cair maupun pupuk padat. Seperti kita ketahui : ada Reaktor Biogas yang menghasilkan limbah cair difermentasi di rumah produksi “Pupuk Bokashi Cair” terletak di Jalan Pendidikan No. 11 Wakuru (Depan SMAN1 Tongkuno) Desa Lahontohe. Uji coba pemanfaatan pemberian pupuk diberbagai jenis tanaman seperti Jagung, kacang-kacangan, gambas, sayuran, rambutan, mangga, jati, jambu mete dan biti serta tanaman hias. Sampai saat ini penggunanya sekitar 300 orang tersebar di Sulawesi Tenggara. 

     Sebagai implementasi dari partisipasi masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya, maka Pemerintah Kabuptaen Muna melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pertanian Kab. Muna Tahun Anggaran 2011 meluncurkan Program Pengolahan Hasil Pertanian dan Peternakan yaitu Pengadaan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dengan dana Rp. 340.000.000,-(Tiga ratus empat puluh juta rupiah) bantuan Pemerintah Pusat.

        Ketua Kelompok UPPO Desa Lahontohe : LA TEMBA bin LA JIU menjelaskan : kelompoknya beranggotakan 10 orang dan dana tersebut dikelola langsung oleh Kelompok UPP0,  dengan sasaran kegiatan pengadaan sarana prasarana yang meliputi Pengadaan 35 ekor Sapi, Pengadaan 35 kandang kolektif, Rumah Produksi Pengolahan Pupuk, Mesin Pengolahan/pencacah rumput, sarana angkut motor 3 roda dan penyediaan lahan penanaman pakan ternak, dan juga dibangun reaktor Biogas berbahan baku kotoran Sapi. Sementara Kepala Desa Lahontohe LAODE RIDALI mengharapkan dengan adanya 2 pusat pengolahan pupuk organik didesanya, tahun ini akan dibangun 6 unit rektor biogas yang dikelola 12  Kepala Rumah Tangga dana dari PNPM LMP tahun anggara 2012, Hal ini berarti  bisa memproduksi pupuk organik dan dapat melayani kebutuhan petani, dan pemasokan bahan bakar energi terbarukan dan menambah lapangan kerja baru, dan kiranya Pemerintah Daerah Kab. Muna dapat merekomendasikan : Desa Lahontohe sebagai Desa Sentra Pengolahan Pupuk Organik.... “Impian kami bisa menjadi Desa Lestari Mandiri Energi”....

Masalah dihadapi kini masih upaya uji unsur kandungan  pupuk dan SNI oleh lembaga teknis serta perlindungan hak cipta Ditjen  HAKI Kementerian Kehakiman. Sebagai langkah awal pihak produsen pupuk limbah biogas telah bekerjasama  dengan Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari melakukan analisis Sampel Pupuk Bokashi Cair = 5 liter, dengan hasil hasil analisis : unsur N-Total (%) kadar =  6,24; P-Total P205 (ppm) = 257,33; K total(K2O) = 45,21 ppm; pH = 7,23; Ca (Kalsium) = 82,22 ppm; Mg (Mangnesium) = 3,21 ppm; Bahan organik = 9,33 %; Besi (Fe) = 12,32 ppm. Menurut analis Lab. Agroteknologi Fak. Pertanian Unhalu “Muhamad Anwar, SSP mengatakan pengujian dia lakukan selama 7 hari baru diketahui hasilnya. Dan pada prinsipnya pupuk yang ditelitinya tidak memiliki efek samping tidak mengenal kadaluwarsa, dan ramah lingkungan sebab bahannya 100% dari limbah organik. Tinggal bagaimana kematangan dalam artian proses fermentasi EM4 cukup waktu beberapa hari baru  digunakan.       Supaya kandungan pH dan unsur lain yang bermanfaat bagi tanaman dapat dipertahankan (stabil) atau lebih baik, dia (analis Anwar) menghimbau kepada produsen bagaimana menemukan unsur yang bisa menghilangkan bau dan  kematangan waktu fermentasi.... (DIN)

Pimpinan DPRD dan Komisi II bersama Kepala BPMD (Samurabi, SH), Kepala BLH Drs. LA UNTU, MSi, Kepala Dinas Pertanian Ir. Alimuddin, MSi, Kabid Perencanaan Dinas Kehutanan, LA ODE SARAMPE, Msi, Koord. OWT Kab. Muna : JASMANTO ANGGU dan PJOK PNPM Kab. Muna LAODE SAFRULLAH, STTP dfidampingi Camat Tongkuno : ABIDIN ONTO, Danramil Tongkuno : Kapten DARIUS. M dan Kapolsek Tongkuno  :Ipda Muh. Yani Endang saat meninjau Rumah Produksi Pupuk Bokashi Cair di Jln Pendidikan No 11 (Depan SMA 1 Tongkuno) Desa Lahontohe, Mei 2012  (foto owt) http://zainuddinmuna.blogspot.com/2012/08/desa-lahontohe-kecamatan-tongkuno.htm

 


1 komentar:

WAJIB KLIK DI SINI