RUPIAH MASIH MELEMAH, SAATNYA REFLEKSI DIRI
Hingga kemarin, kurs rupiah masih terus dibatas bawah meski mengalami
terapresiasi tipis ke pisisi Rp 10.935 per dolar AS. Bagi mantan
Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, kinerja rupiah yang terus melemah
ini menjadi evaluasi diri. Pelajaran yang berharga, lanjut BJ Habibie,
adalah pengelolaan perdagangan secara sehat, yakni mengatur laju ekspor
dan impor.
"Nah ini jadi kita harus belajar dari sini bahwa
kita yang sampai sekarang impor, belajar supaya dia (asing) kerja sama
dengan perusahaan sini atau meyakinkan perusahaan yang selalu ekspor ke
Indonesia untuk berinvestasi ke sini," ucapnya di sela-sela acara Malam
Resepsi HUT Ke-19 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Jakarta, Kamis
malam.
Hubungan dengan
pengusaha, khususnya investor asing juga harus dijaga. Mereka terbukti
membuat roda ekonomi berputar. "Bagi kita, tidak penting siapa pemilik
perusahaan itu, selama itu legal. Mereka bayar pajak, bisa menciptakan
lapangan pekerjaan serta meningkatkan produksi kita, ya harus kita
bina," tegasnya.
Atas goncangan yang terjadi di pasar
keuangan, Menteri Keuangan Chatib Basri pun merevisi target pertumbuhan
ekonomi tahun 2013 yang hanya sekitar 5,9%. Pertumbuhan ini akan dijaga
seiring dengan penyeimbangan neraca transaksi berjalan yang hingga kini
defisit.
Paket kebijakan ekonomi pemerintah Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin juga diharapkan meminimalisir dampak
pelemahan produksi, penurunan investasi. Ini seluruhnya juga akan
memengaruhi sektor riil sehingga kemungkinan terjadinya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
"Jangan dibilang kita tidak khawatir
dengan kondisi saat ini, kita khawatir. Maka disiapkan paket kebijakan
agar tidak ada PHK. Paketnya dirancang, karena kita sudah memperkirakan
kalau BI akan melakukan langkah itu," tutur Chatib. (KF-WEP/Foto: Cla)
Ayo kembali kampanyekan Aku Cinta Rupiah http://opini.co.id/web/article/6529/Rupiah-Masih-Melemah-Saatnya-Refleksi-Diri
RUPIAH MASIH MELEMAH, SAATNYA REFLEKSI DIRI
Hingga kemarin, kurs rupiah masih terus dibatas bawah meski mengalami terapresiasi tipis ke pisisi Rp 10.935 per dolar AS. Bagi mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, kinerja rupiah yang terus melemah ini menjadi evaluasi diri. Pelajaran yang berharga, lanjut BJ Habibie, adalah pengelolaan perdagangan secara sehat, yakni mengatur laju ekspor dan impor.
"Nah ini jadi kita harus belajar dari sini bahwa kita yang sampai sekarang impor, belajar supaya dia (asing) kerja sama dengan perusahaan sini atau meyakinkan perusahaan yang selalu ekspor ke Indonesia untuk berinvestasi ke sini," ucapnya di sela-sela acara Malam Resepsi HUT Ke-19 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Jakarta, Kamis malam.
Hubungan dengan pengusaha, khususnya investor asing juga harus dijaga. Mereka terbukti membuat roda ekonomi berputar. "Bagi kita, tidak penting siapa pemilik perusahaan itu, selama itu legal. Mereka bayar pajak, bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan produksi kita, ya harus kita bina," tegasnya.
Atas goncangan yang terjadi di pasar keuangan, Menteri Keuangan Chatib Basri pun merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang hanya sekitar 5,9%. Pertumbuhan ini akan dijaga seiring dengan penyeimbangan neraca transaksi berjalan yang hingga kini defisit.
Paket kebijakan ekonomi pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin juga diharapkan meminimalisir dampak pelemahan produksi, penurunan investasi. Ini seluruhnya juga akan memengaruhi sektor riil sehingga kemungkinan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Jangan dibilang kita tidak khawatir dengan kondisi saat ini, kita khawatir. Maka disiapkan paket kebijakan agar tidak ada PHK. Paketnya dirancang, karena kita sudah memperkirakan kalau BI akan melakukan langkah itu," tutur Chatib. (KF-WEP/Foto: Cla)
Ayo kembali kampanyekan Aku Cinta Rupiah http://opini.co.id/web/article/6529/Rupiah-Masih-Melemah-Saatnya-Refleksi-Diri
Hingga kemarin, kurs rupiah masih terus dibatas bawah meski mengalami terapresiasi tipis ke pisisi Rp 10.935 per dolar AS. Bagi mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, kinerja rupiah yang terus melemah ini menjadi evaluasi diri. Pelajaran yang berharga, lanjut BJ Habibie, adalah pengelolaan perdagangan secara sehat, yakni mengatur laju ekspor dan impor.
"Nah ini jadi kita harus belajar dari sini bahwa kita yang sampai sekarang impor, belajar supaya dia (asing) kerja sama dengan perusahaan sini atau meyakinkan perusahaan yang selalu ekspor ke Indonesia untuk berinvestasi ke sini," ucapnya di sela-sela acara Malam Resepsi HUT Ke-19 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Jakarta, Kamis malam.
Hubungan dengan pengusaha, khususnya investor asing juga harus dijaga. Mereka terbukti membuat roda ekonomi berputar. "Bagi kita, tidak penting siapa pemilik perusahaan itu, selama itu legal. Mereka bayar pajak, bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan produksi kita, ya harus kita bina," tegasnya.
Atas goncangan yang terjadi di pasar keuangan, Menteri Keuangan Chatib Basri pun merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang hanya sekitar 5,9%. Pertumbuhan ini akan dijaga seiring dengan penyeimbangan neraca transaksi berjalan yang hingga kini defisit.
Paket kebijakan ekonomi pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin juga diharapkan meminimalisir dampak pelemahan produksi, penurunan investasi. Ini seluruhnya juga akan memengaruhi sektor riil sehingga kemungkinan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Jangan dibilang kita tidak khawatir dengan kondisi saat ini, kita khawatir. Maka disiapkan paket kebijakan agar tidak ada PHK. Paketnya dirancang, karena kita sudah memperkirakan kalau BI akan melakukan langkah itu," tutur Chatib. (KF-WEP/Foto: Cla)
Ayo kembali kampanyekan Aku Cinta Rupiah http://opini.co.id/web/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar