LIHAT MANFAAT DAN MUDARAT PEMEKARAN KLIK DI SINI .DI BALIK TIRAI PEMEKARAN DAERAH
FAKTA
bahwa pemekaran wilayah jauh lebih banyak mudarat daripada manfaat
sudah berkali-kali dikemukakan dan ditekankan. Namun, sikap keras kepala
dan memaksakan kehendak para elite di daerah membuat pemekaran wilayah
sulit dihentikan.
Pemekaran
wilayah yang dipaksakan itu acap memicu konflik horizontal hingga
memakan korban jiwa. Chandra, 22, merupakan tumbal terbaru dari nafsu
pemekaran wilayah yang tidak terkendali itu. Warga Desa Pongo, Kecamatan
Walenrang Lamasi, Luwu, Sulawesi Selatan, tersebut tewas tertembus
peluru saat bentrokan antara polisi dan gabungan mahasiswa bersama warga
meletus di Luwu, Selasa (12/11). Puluhan warga dan aparat dilaporkan
juga mengalami luka-luka dan sedikitnya 22 orang ditangkap polisi dalam
peristiwa itu.
Bentrokan
pecah saat polisi yang dibantu aparat TNI berusaha membubarkan massa
yang memblokade jalan trans-Sulawesi di Walenrang Lamasi. Penutupan
jalan itu dilakukan oleh 2.000 warga sejak Senin (11/11) dan
mengakibatkan penumpukan kendaraan.
Warga
marah karena keinginan atas terbentuknya Kabupaten Luwu Tengah tidak
masuk skala prioritas dalam pembahasan di DPR. Padahal pemekaran di
wilayah itu sudah lebih dahulu diwacanakan, tetapi yang lebih berpeluang
dimekarkan justru Kabupaten Bone Selatan.
Bukan
kali ini saja tuntutan pemekaran wilayah berujung maut. April 2013,
empat nyawa melayang dalam unjuk rasa yang juga menuntut pemekaran
wilayah di Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan.
Pada
Februari 2009, seorang Ketua DPRD bahkan harus kehilangan nyawa setelah
dikeroyok massa pengusung pemekaran. Itu dialami Ketua DPRD Sumut Abdul
Azis Angkat yang menjadi korban kebrutalan massa penuntut lahirnya
Provinsi Tapanuli.
Senyatanya,
kembali kita kemukakan, bahwa pemekaran wilayah tidak menghasilkan
kualitas kehidupan lebih baik bagi rakyat. Data yang telah berkali-kali
kita paparkan dalam forum ini menegaskan bahwa 80% daerah hasil
pemekaran menghasilkan lebih banyak kegagalan daripada keberhasilan.
Hasil
riset Bank Dunia dan Universitas Gadjah Mada pun meneguhkan fakta
empiris betapa pemekaran wilayah justru menyuburkan korupsi dan
inefisiensi. Alih-alih membuat rakyat di wilayah baru sejahtera,
pemekaran wilayah lebih banyak memberikan kesempatan kepada elite di
daerah untuk berkuasa dan menggarong uang negara.
Karena
itu, kita mengecam elite di daerah yang memanipulasi massa agar
terlibat dalam unjuk rasa menuntut pemekaran wilayah. Janganlah
korbankan lagi rakyat demi memenuhi nafsu berkuasa dan korupsi. Penegak
hukum harus turun tangan untuk membuat aktor intelektual atas pemekaran
wilayah jera.
Kita,
sekali lagi, mendesak agar pemekaran wilayah dihentikan. Moratorium
yang sudah ditetapkan pemerintah sejak 2010 harus diperkuat dengan
kesepakatan politik di DPR. Percuma pemerintah menyetop pemekaran jika
DPR justru getol mengesahkan undang-undang yang melahirkan wilayah baru.
KUNJUNGI SURGA NYATA DI SINI GAMBAR OBJEK WISATA INDAHHHHHHHHHHH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar